A. Desa Tradisonal
Desa tradisional adalah desa
yang masih terbelakang, kondisi ekonominya, pebdidikan dan teknologinya
berkembang sangat lambat. Artinya keadaan dan kondisi desa tersebut sangat
tradisional.
Beberapa ciri-ciri Desa Tradisional :
Beberapa ciri-ciri Desa Tradisional :
- Sudah mengalami sentuhan dengan kehidupan modern, tetapi adopsi kebudayaan baru lambat, umumnya terisolir
- Tingkat kemajuan lambat, masih tahap prakapitalis
- Pertumbuhan produksi hamper nol atau stagnan
- Masih kuat memegang tradisi lamat, adat istiadat, ritual yang berakar dalam
- Kehidupan kelompok cukup kuat; masih ada hubungan patron clien alam kepemimpinan desa atau pemimpin marga, tokoh adat atau pedagang desa dan tuan tanah desa.
- Sudah ada kepala desa diangkat pemerintah atau dipilih maasyrakat, namun kalu tidak sesuai pola hubungan patron klien kurang berhasil.
- Pendidikan lemah dan adopsi tegnologi baru dan hubungan dengan dunia luar lemah.
- Sebagian besar desa tradisional masyarakatnya bersifat subsistem atau produksi untuk pasaar belum berkembang.
- Penggunaan uang masih terbatas. Alat menabung masih fisik, seperti ternak atau emas. Juga berkeinginan menabung masih rendah.
Desa baraka,
kecamatan malua kab. enrekang
B. Desa Swadaya
Dilihat dari
namanya kita bisa membayangkan bahwa desa dengan kategori ini adalah desa
dengan potensi fisik dan non fisik cenderung rendah. Tebakan tersebut tidak
salah sama sekali, desa terbelakang adalah desa yang kekurangan sumber daya
manusia dan juga dana sehingga tidak mampu mengembangkan kemampuan atau
membangun infrastruktur secara memadai. Desa terbelakang biasanya adalah desa
yang letaknya terpencil, taraf kehidupan masih sangat rendah serta memiliki
sarana dan prasarana yang tidak memadai.
Desa swadaya adalah desa yang memiliki potensi tertentu tetapi dikelola
dengan sebaik-baiknya, dengan ciri:
- Daerahnya terisolir dengan daerah lainnya.
- Penduduknya jarang.
- Mata pencaharian homogen yang bersifat agraris.
- Bersifat tertutup.
- Masyarakat memegang teguh adat.
- Teknologi masih rendah.
- Sarana dan prasarana sangat kurang.
- Hubungan antarmanusia sangat erat.
- Pengawasan sosial dilakukan oleh keluarga.
C.Desa SwakarYa
Desa swakaYa berada beberapa level di atas desa swadaya. Desa ini berkembang dengan mulai memanfaatkan potensi fisik dan non fisik yang dimilikinya meski masih terkendala dengan minimnya dana atau sumber keuangan. Desa ini belum memiliki cukup sarana dan pra sarana yang dapat menunjang perkembangan desa dan biasanya terletak di daerah peralihan antara daerah terpencil dan kota.
Desa swakaYa berada beberapa level di atas desa swadaya. Desa ini berkembang dengan mulai memanfaatkan potensi fisik dan non fisik yang dimilikinya meski masih terkendala dengan minimnya dana atau sumber keuangan. Desa ini belum memiliki cukup sarana dan pra sarana yang dapat menunjang perkembangan desa dan biasanya terletak di daerah peralihan antara daerah terpencil dan kota.
Ciri-ciri desa swakarya adalah:
- Kebiasaan atau adat istiadat sudah tidak mengikat penuh.
- Sudah mulai menpergunakan alat-alat dan teknologi
- Desa swakarya sudah tidak terisolasi lagi walau letaknya jauh dari pusat perekonomian.
- Telah memiliki tingkat perekonomian, pendidikan, jalur lalu lintas dan prasarana lain.
- Jalur lalu lintas antara desa dan kota sudah agak lancar.
D. Desa
Swasembada
Desa swasembada adalah desa dengan potensi fisik dan non fisik yang paling baik dari dua kategori desa sebelumnya. Desa ini memiliki cukup sumber daya manusia dan keuangan yang cenderung stabil sehingga menunjang desa untuk dapat berkembang dengan sangat baik. Kehidupan di desa swasembada sudah sangat modern dan hampir mirip dengan kehidupan masyarakat di perkotaan. Mereka bahkan sudah memiliki mata pencaharian yang beragam dan sarana – pra sarana yang telah maju.
Desa swasembada adalah desa dengan potensi fisik dan non fisik yang paling baik dari dua kategori desa sebelumnya. Desa ini memiliki cukup sumber daya manusia dan keuangan yang cenderung stabil sehingga menunjang desa untuk dapat berkembang dengan sangat baik. Kehidupan di desa swasembada sudah sangat modern dan hampir mirip dengan kehidupan masyarakat di perkotaan. Mereka bahkan sudah memiliki mata pencaharian yang beragam dan sarana – pra sarana yang telah maju.
. Ciri-ciri desa
swasembada
- kebanyakan berlokasi di ibukota kecamatan.
- penduduknya padat-padat.
- tidak terikat dengan adat istiadat
- telah memiliki fasilitas-fasilitas yang memadai dan labih maju dari desa lain.
- partisipasi masyarakatnya sudah lebih efektif.
Desa tomoni
kecamatan tomoni kab. lutim
E.Desa Maju/Modern
Kondisi masyarakat didesa
tersebut sudah berkembang ke arah
moderenisasi. Pemanfaatan teknologi sudah mulai digunakan, pendidikan mulai
maju. Produksi dilakukan untuk mendapatkan keuntungan . serta kehidupan
perkotaan sudah mulai ada di desa tersebut.
Ciri-ciri Desa Maju/Modern :
Ciri-ciri Desa Maju/Modern :
- Memanfaatkan teknologi baru
- Produksi berorientasi pasar. Sebagian besar dijual untuk pasar sehingga jenis komoditi yang diproduksi selalu disesuaikan dengan keadaan harga pasar. Tujuan produksi adalah untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya.
- Mulai menerapkan sistem Agribisnis Paradigma Pertanian berubah menjadi Agribisnis dan Agroindustri dan perdagangan berkembang.
- Masyarakat sangat menghargai pedidikan, bersedia melakukan human investment
- Masyarakat sudah mengadopsi kehidupan di kota. Perbedaannya kegiatan ekonominya adalah berbasis pedesaan seperti pertanian, industry desa, pertambangan, pariwisata dan lain-lain.
Soowako kab.
lutim
perkembangan zaman juga bisa menyebabkan pengklasifikasian desa ikut berkembang. menurut UU baru No. 6 2014 ada istilah desa adat yg pembentukannya diatur dalam undang-undang..
AntwoordVee uitAlhamdulillah desa kami berdasarkan klasifikasi desa diatas mgkin masuk kategori desa swasembada. semoga desa yg lain cepat menyusul dan bisa berinteraksi dgn desa diseluruh indonesia melalui teknologi informasi yang ada sekarang.
Mantap kg sata, sila mampir ke web desa kami Pemerintah desa Pedekik Bengkalis