JellyPages.com

Sondag 10 Maart 2013

sosiologi keluarga (revitalisasi keluarga)



BAB 2
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN REVITALISASI KELUARGA
            Sebelum kita membahas lebih jauh apa itu revitalisasi keluarga terlebih dahulu kita harus mengetahui apa itu keluarga dan apa itu revitalisasi. Sedangkan revitalisasi adalah Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, Revitalisasi berarti proses, cara, dan perbuatan menghidupkan kembali suatu hal yang sebelumnya kurang terberdaya. Sebenarnya revitalisasi berarti menjadikan sesuatu atau perbuatan menjadi vital. Sedangkan kata vital mempunyai arti sangat penting atau perlu sekali (untuk kehidupan dan sebagainya). Pengertian melalui bahasa lainnya revitalisasi bisa berarti proses, cara, dan atau perbuatan untuk menghidupkan atau menggiatkan kembali berbagai program kegiatan apapun. Atau lebih jelas revitalisasi itu adalah membangkitkan kembali vitalitas. Jadi, pengertian revitalisasi ini secara umum adalah usaha-usaha untuk menjadikan sesuatu itu menjadi penting dan perlu sekali.
Revitalisasi termasuk di dalamnya adalah konservasi-preservasi merupakan bagian dari upaya perancangan kota untuk mempertahankan warisan fisik budaya masa lampau yang memiliki nilai sejarah dan estetika-arsitektural. Atau tepatnya merupakan upaya pelestarian lingkungan binaan agar tetap pada kondisi aslinya yang ada dan mencegah terjadinya proses kerusakan.Tergantung dari kondisi lingkungan binaan yang akan dilestarikan, maka upaya ini biasanya disertai pula dengan upaya restorasi, rehabilitasi dan/atau rekonstruksi.Jadi, revitalisasi adalah upaya untuk memvitalkan kembali suatu kawasan atau bagian kota yang dulunya pernah vital/hidup, akan tetapi kemudian mengalami kemunduran/degradasi. Selain itu, revitalisasi adalah kegiatan memodifikasi suatu lingkungan atau benda cagar-budaya untuk pemakaian baru. Revitalisasi fisik diyakini dapat meningkatkan kondisi fisik (termasuk juga ruang-ruang publik) kota, namun tidak untuk jangka panjang. Untuk itu, tetap diperlukan perbaikan dan peningkatan aktivitas ekonomi (economic revitalization) yang merujuk kepada aspek sosial-budaya serta aspek lingkungan (environmental objectives). Hal ini mutlak diperlukan karena melalui pemanfaatan yang produktif, diharapkan akan terbentuklah sebuah mekanisme perawatan dan kontrol yang langgeng terhadap keberadaan fasilitas dan infrastruktur kota. 
 Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Menurut Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan. Keluarga memiliki fungsi yaitu fungsi biologis, afeksi, perlindungan dan lain-lain.
            Dari uraian tentang pengertian revitalisasi dan keluarga di atas kita bisa menyimpulkan bahwa, revitalisasi keluarga adalah cara menghidupkan kembali suatu hal yang ada di dalam keluarga. Suatu budaya atau rencana yang sudah ada tetapi belum terlaksana dengan baik oleh karena itu kita harus merevitalisasi kembali. Banyak hal didalam keluarga yang harus direvitalisasi kembali. Kita akan membahasnya di poin berikutnya.
B. PERMASALAHAN DIDALAM KELUARGA YANG HARUS DIREVITALISASI
            Ada banyak hal atau permasalahan didalam keluarga yang harus direvitalisasi didalam keluarga. Di sini kita akan membahas beberapa hal atau permasalahan yaitu:
1. Hubungan antara suami istri, hubungann antara anak dan orang tua, dan hubungan dengan saudara
            Hubungan suami istri harus terjalin dengan baik, komunikasi harus berjalan dengan lancar, karena jika interaksi tidak terjalin maka interaksi yang lain tidak akan terjadi. Banyak sekarang kurangnya interaksi antara suami dan istri maka terjadi percereaian didalam keluarga tersebut. banyak juga terjadi kekerasan didalam rumah tangga. Seperti istri membunuh suaminya dan lain sebagainya. selain itu interaksi atau hubungan yang perlu dibangun adalan interaksi antara orang tua dengan anak. Terkadang hubungan anak dan orang tua tidak terjalin dengan baik. Hal itu karena kurangnya interaksi dan kurangnya rasa saling menghargai diantara mereka. Kurangnya kasih sayang dan perhatian dari orang tua dapat menyebabkan anak menjadi menyimpang.
            Jika kita lihat realitas di jaman sekarang ini, banyak kasus pembunuhan anak yang dilakukan oleh orang tuanya begitu juga sebaliknya. Kurangnya rasa saling pengertian dan kurangnya rasa saling menghargai antara anak dengan orang tua peristiwa seperti itu bisa terjadi. Yang terakhir hubungan yang harus dibangun adalah hubungan antar saudara. Terkadang kita jumpai anak yang selalu berselisi antar saudara kandung. Kurangnya rasa saling mengerti, menyayangi dan menghargai sehingga hal tersebut bisa terjadi. Banyak kasus pembunuhan antar saudara terjadi. Faktor utamanya adalah harta warisan. Hal seperti ini harus dicegah. Orang tua harus berlaku adil kepada anaknya sehingga hal seperti ini tidak terjadi.
2.Kenakalan Remaja
Banyak sekarang kasus kenakalan remaja yang terjadi di indonesia. Seperti tawuran, pertikaian, pembunuhan, pemerkosaan, seks bebas  dan masih ada masalah-masalah yang lain yang mengenai kenakalan remaja. Banyak faktor yang mempengaruhi kenakalan remaja tersebut diantaranya yaitu faktor lingkungan dan pergaulan serta faktor media massa. Seorang anak biasa menjadi nakal atau menyimpang karena lingkungan dan pergaulan anak tersebut. lingkungan dapat mempengaruhi pertumbuhan remaja tersebut. jika seorang anak terlahir dari lingkungan yang kebanyakan penduduknya atau masyarakatya nakal atau masyarakatnya kebanyakan menyimpang maka kemungkinan besar anak tersebut akan menyimpang juga. Begitu juga dengan pergaulan, jika seorang anak berteman dengan anak yang nakal atau menyimpang maka anak tersebut menjadi nakal atau menyimpang.
Media massa pun dapat mempengaruhi. Media massa dapat membawa dampak positif dan dampak negatif bagi proses sosialisasi anak. Jika seorang anak selalu membuka, menonton film atau vidio yang tidak selayaknya dilihat (porno), maka anak tersebut akan melakukannya atau menirunya juga. Selain itu, perubahan tata nilai keluarga yang paling signifikan terlihat dari kemajuan teknologi informasi. Masuknya TV ke rumah membawa nilai-nilai baru yang masih “asing” bagi keluarga. Sesuatu yang tabu seperti cara berpakaian, berbicara, bergaul spontan mengubah mindset keluarga. Secara perlahan nilai-nilai yang masuk ke dalam keluarga secara simultan mengubah pola interaksi dan pemahaman nilai anggota keluarga. Munculnya teknologi internet semakin mempercepat perubahan tata nilai keluarga. “ada satu kampung, namanya dunia” adalah istilah baru terhadap munculnya internet dalam masyarakat luas. Perubahan yang signifikan dalam interaksi keluarga terlihat dengan jelas dari hasil penelitian-penelitian yang dilakukan.
3. Permalahan KB (Keluarga Berencana)
            Anak adalah anugrah yang diberikan Tuhan kepada orang tua. Tetapi karena terlalu tinggi jumlah kelahiran dari kematiaan maka pertumbuhan penduduk terjadi. Secara  umum pertumbuhan penduduk indonesia memang selalu mengalami peningkatan namun secara statistik pula laju pertumbuhan penduduk cinderung menurun. Pada tahun 2006 tercatat pertumbuhan penduduk Indonesia mencapai 1,3 persen pertahun, nilai pertumbuhan yang cukup mengkhawatirkan mengingat banyaknya jumlah penduduk Indonesia yang mencapai lebih dari 200 juta jiwa. Kini Indonesia pemerintah kembali dikejutkan oleh hasil perhitungan BPS terbaru tahun 2010 dimana jumlah penduduk Indonesia tahun 2010 yakni 237,6 juta mendekati proyeksi BPS untuk jumlah penduduk tahun 2015 yakni 237,8 juta jiwa dimana laju pertumbuhan penduduk naik menjadi 1,49 persen. Dengan melencengnya proyeksi itu, maka jumlah penduduk diperkirakan akan menjadi 264,4 juta tahun 2015[4] dan pada tahun 2060 Indonesia diproyeksikan anak menggeser posisi Amerika Serikat sebagai negara dengan penduduk terbanyak ketiga di dunia.
Keluarga berencana adalah rencangan pemerintah untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk.Tetapi Tapi kenyataanya program tersebut tidak berjalan dengan baik. Banyak keluarga yang mempunyaki keturunan lebih dari 2. Mungkin mereka berfikir banyak anak, banyak rejeki. Tetapi karena banyak keturunan menyebabkan kemiskinan. Tidak bermasalah jika orang tua mereka mampu untuk menghidupinya kalau tidak penyengsaraan terjadi kembali. Dan dilihat realitas orang yang penghasilannya menengah keatas memliki anak yang sedikit dibandingkan orang yang penghasilannya menengah
C. SOLUSI DALAM MEREVITALISASIKAN PERMASALAHAN DIDALAM KELUARGA
1.      Hubungan antara suami istri, hubungann antara anak dan orang tua, dan hubungan dengan saudara
Rasa saling menghargai, mencintai, saling pengertian adalah kunci untuk menciptakan  hubungan yang harmonis dalam keluarga. Untuk menjalin hubungan antara suami dan istri kita harus saling terbukaan dalam berkomunikasi menjadi salah satu kunci agar tercipta ketentraman dalam berumah tangga. Berbagai perbedaan tidak harus disikapi dengan cara destruktif tetapi upayakan pendekatan dengan cara yang konstruktif. Tugas suami harus menjadi kapten yang mampu mengendalikan bahtera. Hantaman gelombang yang menghempas hendaknya semakin membuat kita makin berpengalaman dan piawai. Selain kita juga harus membina hubungan antar saudara agar keluarga tersebut menjadi keluarga idaman.
Selain itu untuk menciptakan keluarga yang sakinah, mawadah dan warahman atau keluarga idaman, kita harus menciptakan interaksi antara orang tua dengan anak, suami dan istri. Untuk menjalin hubungan antara anak dan orang tua yaitu Pertama, ciptakanlah kebiasaan atau tradisi dalam membangun kebersamaan. Bisa diterapkan dengan cara mendongeng sebelum tidur, pergi bersama di akhir pekan, atau pesta perayaan ulang tahun anggota keluarga. Kalau belum, mualailah dari sekarang. Kebiasaan akan selalu membuat anak menunggu saat-saat tersebut. Kedua, untuk kedua orangtua yang sama-sama bekerja, carilah waktu luang, dan ajak anak-anak liburan kesuatu tempat. Bisa juga hanya dirumah kemudian melakukan kegiatan bersama seperti main atau masak. Meluangkan waktu untuk anak sama pentingnya dengan memberikan perhatian setiap saat.
Ketiga, jadikan makan malam sebagai kegiatan wajib bagi anggota keluarga. Duduk bersama di meja makan bisa lebih bermakna ketimbang hal-hal lain dan makin mendekatkan semua anggota keluarga. Kalau makan malam tak memunkinkan, bisa juga diganti dengan sarapan bersama. Di meja makan kita bisa salin ngobrol, menceritakan pengalaman hari itu, dan sebagainya. Keempat, sesekali, ajak anak membicarakan hal-hal yang memang penting bagi mereka. Tapi jangan hanya bertanya dengan pertanyaan "benar" atau "salah". Tanyakan, misalnya, apa yang mereka inginkan untuk mengisi akhir minggu. Anak pasti akan merasa dilibatkan dalam pembicaraan. Kelima, sebaiknya orang tua tidak menganggap remeh pelukan atau sentuhan. Sebuah pelukan bisa memberi hiburan, memberi anak perasaan berani, sekaligus menghilangkan kekhawatiran. Terkadang, tepukan atau pelukan di bahu anak lebih berarti ketimbang seribu kata.
keenam, jangan pernah membiarkan satu hari berlalu tanpa mengatakan betapa Anda sangat menyayangi anak-anak Anda. Katakan betapa mereka sangat berarti bagi Anda, dan betapa hidup Anda menjadi lebih kaya dengan kehadiran mereka. Pendidikan tentang agama juga harus ditanamkan sejak dini di dalam keluarga, supaya anak mempunyai pegangan hidup yaitu ilmu agama. Anak yang memiliki ilmu agama yang baik jarang yang menyimpang dibandingkan anak yang kurang ilmu agamanya. Selain itu hubungan persaudaraan harus kita jalin dengan baik. Rasa kasih sayang dan saling pengertian harus ditanamkan secara kuat agar permasalahan-permasalahan terhadap saudara dapat diatasi. Orang tua juga harus bersikap adil tanpa membeda-bedakannya antara anak yang satu dengan yang lain
2.Masalah Kenakalan Remaja
            Selain faktor yang memnyebabkan kenakalan remaja seperti faktor lingkungan, teman bermain dan media massa, keluarga juga faktor yang penting mempengaruhi pertumbuhan anak, apakah dia menjadi anak yang baik atau menjadi anak yang nakal atau menyimpang. Masa remaja adalah masa dimana seorang anak ingin mengetahui segala hal yang belum pernah diketahuinya baik hal tersebut mengarah ke arah baik atau buruk. Disini peran orang tua sangat dibutuhkan dalam proses sosialisasi anak.
            Keluarga harus mengontrol dan selalu menasehati anak jika hal yang dilakukan itu salah atau menyimpang. Tetapi banyak orang tua yang sibuk dengan urusannya atau pekerjaanya sehingga anak tidak mendapat kasih sayang yang penuh dari orang tua. Melihat realitas sosial yang ada, banyak remaja yang nakal atau menyimpang karena orang tuanya yang broken home. Mereka merasa orang tuanya sudah tidak menyanginya lagi dan anak merasakan tidak mendapat kasih sayang yang utuh dari orang tuanya. Selain itu anak juga tidak mendapatkan kontrol dari orang tua sehingga mereka melakukan apa yang mereka inginkan. Hal seperti ini harus diantisipasi, didalam keluarga. Didalam keluarga antara suami dan istri harus saling menghargai dan saling menyayangi, sehingga broken home bisa teratasi. Selain itu orang tua harus selalu mengontrol dan memberikan nasehat, kasih sayang yang cukup bagi anaknaya sehingga anak tersebut tidak menyimpang.
2. Masalah Keluarga Berencana (KB)
            Ada berbagai sulusi yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kinerja KB yang secara umum dapat dibedakan menjadi 2 yaitu perbaikan dari sisi manajemen serta melakukan upaya pendekatan yang lebih serius terhadap masyarakat, baik itu melalui edukasi, persuasi maupun regulasi dengan tujuan untuk menanamkan konsep dan kesadaran akan pentingnya keluarga berencana. masyarakat diajarkan bahwa kualitas lebih penting daripada kuantitas, misalnya dengan memberi contoh negara yang sukses menahan laju penduduknya seperti jepang dan israel dimana kedua negara tersebut memiliki sumber daya manusia yang tinggi sehingga warganya memiliki perekonomian yang maju, bahkan yahudi yang penduduknya sedikit telah mampu membuktikan diri sebagai pemimpin perusahaan besar seperti Coca-cola, BBC, Microsoft, Google, Nestle, hingga Nokia.
Selain itu mitos tentang “banyak anak banyak rejeki” juga mesti dihapus dari benak masyarakat. Masyarakat terutama orang tua harus diberi pengertian bahwa kehidupan sekarang tidak sama zaman dulu dimana anak hanya cukup diberi makan untuk kemudian bekerja dan memberi penghasilan pada keluarga, di zaman sekarang anak tidak akan mampu memperoleh pekerjaan yang layak jika tidak memperoleh pendidikan yang cukup, sedangkan pendidikan itu memerlukan biaya, sehingga secara tidak langsung pendidikan merupakan investasi yang harus menjadi beban tanggungan orang tua. Jika tidak mampu menanggung beban anak maka anak akan sulit memperoleh pekerjaan sehingga ketika menganggur akan malah semakin memperberat tanggungan orangtua.
            Untuk mempermudah pertanggung jawaban program keluarga berencana serta agar program keluarga berencana dilaksanakan secara serius maka BKKBN sudah seharusnya menambah personel dan menempatkan orang-orangnya di tiap daerah apakah itu dalam bentuk team di kecamatan atau individu di tiap desa. Agen tersebulah yang nantinya bertugas menggiatkan pelaksanaan program keluarga berencana di tiap daerah dengan melakukan pendekatan dan serta bimbingan yang intensif kepada warga masyarakat. Evaluasi dari program ini bisa dilakukan dengan pemantauan pertumbuhan penduduk di masing-masing petugas sehingga evaluasi program mudah dilakukan dan pertanggung jawaban jelas. Memang banyak pihak yang menentang tentang keluarga berncana tapi ini adalah cara yang harus ditempuh dalam mengendalikan laju pertumbuhan penduduk.










                                                                 


Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking