BAB 2
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
REVITALISASI KELUARGA
Sebelum kita membahas lebih jauh apa itu revitalisasi
keluarga terlebih dahulu kita harus mengetahui apa itu keluarga dan apa itu revitalisasi. Sedangkan revitalisasi adalah
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, Revitalisasi berarti proses, cara, dan
perbuatan menghidupkan kembali suatu hal yang sebelumnya kurang terberdaya.
Sebenarnya revitalisasi berarti menjadikan sesuatu atau perbuatan menjadi
vital. Sedangkan kata vital mempunyai arti sangat penting atau perlu sekali
(untuk kehidupan dan sebagainya). Pengertian melalui bahasa lainnya
revitalisasi bisa berarti proses, cara, dan atau perbuatan untuk menghidupkan
atau menggiatkan kembali berbagai program kegiatan apapun. Atau lebih jelas
revitalisasi itu adalah membangkitkan kembali vitalitas. Jadi, pengertian
revitalisasi ini secara umum adalah usaha-usaha untuk menjadikan sesuatu itu
menjadi penting dan perlu sekali.
Revitalisasi
termasuk di dalamnya adalah konservasi-preservasi merupakan bagian dari upaya
perancangan kota untuk mempertahankan warisan fisik budaya masa lampau yang
memiliki nilai sejarah dan estetika-arsitektural. Atau tepatnya merupakan upaya
pelestarian lingkungan binaan agar tetap pada kondisi aslinya yang ada dan
mencegah terjadinya proses kerusakan.Tergantung dari kondisi lingkungan binaan
yang akan dilestarikan, maka upaya ini biasanya disertai pula dengan upaya
restorasi, rehabilitasi dan/atau rekonstruksi.Jadi, revitalisasi adalah upaya
untuk memvitalkan kembali suatu kawasan atau bagian kota yang dulunya pernah
vital/hidup, akan tetapi kemudian mengalami kemunduran/degradasi. Selain itu,
revitalisasi adalah kegiatan memodifikasi suatu lingkungan atau benda
cagar-budaya untuk pemakaian baru. Revitalisasi fisik diyakini
dapat meningkatkan kondisi fisik (termasuk juga ruang-ruang publik) kota, namun
tidak untuk jangka panjang. Untuk itu, tetap diperlukan perbaikan dan
peningkatan aktivitas ekonomi (economic revitalization) yang merujuk kepada
aspek sosial-budaya serta aspek lingkungan (environmental objectives). Hal ini
mutlak diperlukan karena melalui pemanfaatan yang produktif, diharapkan akan
terbentuklah sebuah mekanisme perawatan dan kontrol yang langgeng terhadap
keberadaan fasilitas dan infrastruktur kota.
Keluarga
adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap
dalam keadaan saling ketergantungan. Menurut Salvicion dan Celis (1998) di
dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena
hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya
dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya
masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan. Keluarga memiliki fungsi yaitu fungsi biologis,
afeksi, perlindungan dan lain-lain.
Dari uraian tentang pengertian
revitalisasi dan keluarga di atas kita bisa menyimpulkan bahwa, revitalisasi
keluarga adalah cara menghidupkan kembali suatu hal yang ada di dalam keluarga.
Suatu budaya atau rencana yang sudah ada tetapi belum terlaksana dengan baik
oleh karena itu kita harus merevitalisasi kembali. Banyak hal didalam keluarga
yang harus direvitalisasi kembali. Kita akan membahasnya di poin berikutnya.
B. PERMASALAHAN
DIDALAM KELUARGA YANG HARUS DIREVITALISASI
Ada banyak hal atau permasalahan
didalam keluarga yang harus direvitalisasi didalam keluarga. Di sini kita akan
membahas beberapa hal atau permasalahan yaitu:
1.
Hubungan antara suami istri, hubungann antara anak dan orang tua, dan hubungan
dengan saudara
Hubungan suami istri harus terjalin
dengan baik, komunikasi harus berjalan dengan lancar, karena jika interaksi
tidak terjalin maka interaksi yang lain tidak akan terjadi. Banyak sekarang
kurangnya interaksi antara suami dan istri maka terjadi percereaian didalam
keluarga tersebut. banyak juga terjadi kekerasan didalam rumah tangga. Seperti
istri membunuh suaminya dan lain sebagainya. selain itu interaksi atau hubungan
yang perlu dibangun adalan interaksi antara orang tua dengan anak. Terkadang
hubungan anak dan orang tua tidak terjalin dengan baik. Hal itu karena
kurangnya interaksi dan kurangnya rasa saling menghargai diantara mereka.
Kurangnya kasih sayang dan perhatian dari orang tua dapat menyebabkan anak
menjadi menyimpang.
Jika kita lihat realitas di jaman
sekarang ini, banyak kasus pembunuhan anak yang dilakukan oleh orang tuanya
begitu juga sebaliknya. Kurangnya rasa saling pengertian dan kurangnya rasa
saling menghargai antara anak dengan orang tua peristiwa seperti itu bisa
terjadi. Yang terakhir hubungan yang harus dibangun adalah hubungan antar
saudara. Terkadang kita jumpai anak yang selalu berselisi antar saudara
kandung. Kurangnya rasa saling mengerti, menyayangi dan menghargai sehingga hal
tersebut bisa terjadi. Banyak kasus pembunuhan antar saudara terjadi. Faktor
utamanya adalah harta warisan. Hal seperti ini harus dicegah. Orang tua harus
berlaku adil kepada anaknya sehingga hal seperti ini tidak terjadi.
2.Kenakalan Remaja
Banyak
sekarang kasus kenakalan remaja yang terjadi di indonesia. Seperti tawuran,
pertikaian, pembunuhan, pemerkosaan, seks bebas dan masih ada masalah-masalah yang lain yang
mengenai kenakalan remaja. Banyak faktor yang mempengaruhi kenakalan remaja
tersebut diantaranya yaitu faktor lingkungan dan pergaulan serta faktor media
massa. Seorang anak biasa menjadi nakal atau menyimpang karena lingkungan dan
pergaulan anak tersebut. lingkungan dapat mempengaruhi pertumbuhan remaja
tersebut. jika seorang anak terlahir dari lingkungan yang kebanyakan
penduduknya atau masyarakatya nakal atau masyarakatnya kebanyakan menyimpang
maka kemungkinan besar anak tersebut akan menyimpang juga. Begitu juga dengan
pergaulan, jika seorang anak berteman dengan anak yang nakal atau menyimpang
maka anak tersebut menjadi nakal atau menyimpang.
Media
massa pun dapat mempengaruhi. Media massa dapat membawa dampak positif dan
dampak negatif bagi proses sosialisasi anak. Jika seorang anak selalu membuka,
menonton film atau vidio yang tidak selayaknya dilihat (porno), maka anak
tersebut akan melakukannya atau menirunya juga. Selain itu,
perubahan tata nilai keluarga yang paling signifikan terlihat dari kemajuan
teknologi informasi. Masuknya TV ke rumah membawa nilai-nilai baru yang masih
“asing” bagi keluarga. Sesuatu yang tabu seperti cara berpakaian, berbicara,
bergaul spontan mengubah mindset keluarga. Secara perlahan nilai-nilai yang
masuk ke dalam keluarga secara simultan mengubah pola interaksi dan pemahaman
nilai anggota keluarga. Munculnya teknologi internet semakin mempercepat
perubahan tata nilai keluarga. “ada satu kampung, namanya dunia” adalah istilah
baru terhadap munculnya internet dalam masyarakat luas. Perubahan yang
signifikan dalam interaksi keluarga terlihat dengan jelas dari hasil
penelitian-penelitian yang dilakukan.
3. Permalahan KB (Keluarga
Berencana)
Anak
adalah anugrah yang diberikan Tuhan kepada orang tua. Tetapi karena terlalu
tinggi jumlah kelahiran dari kematiaan maka pertumbuhan penduduk terjadi.
Secara umum pertumbuhan penduduk
indonesia memang selalu mengalami peningkatan namun secara statistik pula laju
pertumbuhan penduduk cinderung menurun. Pada tahun 2006 tercatat pertumbuhan
penduduk Indonesia mencapai 1,3 persen pertahun, nilai pertumbuhan yang cukup
mengkhawatirkan mengingat banyaknya jumlah penduduk Indonesia yang mencapai
lebih dari 200 juta jiwa. Kini Indonesia pemerintah kembali dikejutkan oleh
hasil perhitungan BPS terbaru tahun 2010 dimana jumlah penduduk Indonesia tahun
2010 yakni 237,6 juta mendekati proyeksi BPS untuk jumlah penduduk tahun 2015
yakni 237,8 juta jiwa dimana laju pertumbuhan penduduk naik menjadi 1,49
persen. Dengan melencengnya proyeksi itu, maka jumlah penduduk diperkirakan
akan menjadi 264,4 juta tahun 2015[4] dan pada tahun 2060 Indonesia
diproyeksikan anak menggeser posisi Amerika Serikat sebagai negara dengan
penduduk terbanyak ketiga di dunia.
Keluarga
berencana adalah rencangan pemerintah untuk mengendalikan laju pertumbuhan
penduduk.Tetapi Tapi kenyataanya program tersebut tidak berjalan dengan baik.
Banyak keluarga yang mempunyaki keturunan lebih dari 2. Mungkin mereka berfikir
banyak anak, banyak rejeki. Tetapi karena banyak keturunan menyebabkan
kemiskinan. Tidak bermasalah jika orang tua mereka mampu untuk menghidupinya
kalau tidak penyengsaraan terjadi kembali. Dan dilihat realitas orang yang
penghasilannya menengah keatas memliki anak yang sedikit dibandingkan orang
yang penghasilannya menengah
C. SOLUSI DALAM MEREVITALISASIKAN
PERMASALAHAN DIDALAM KELUARGA
1. Hubungan
antara suami istri, hubungann antara anak dan orang tua, dan hubungan dengan
saudara
Rasa saling menghargai, mencintai, saling pengertian
adalah kunci untuk menciptakan hubungan
yang harmonis dalam keluarga. Untuk menjalin hubungan antara suami
dan istri kita harus saling terbukaan dalam berkomunikasi menjadi salah satu
kunci agar tercipta ketentraman dalam berumah tangga. Berbagai perbedaan tidak
harus disikapi dengan cara destruktif tetapi upayakan pendekatan dengan cara
yang konstruktif. Tugas suami harus menjadi kapten yang mampu mengendalikan
bahtera. Hantaman gelombang yang menghempas hendaknya semakin membuat kita
makin berpengalaman dan piawai. Selain kita juga harus membina hubungan antar
saudara agar keluarga tersebut menjadi keluarga idaman.
Selain itu untuk menciptakan keluarga yang sakinah,
mawadah dan warahman atau keluarga idaman, kita harus menciptakan interaksi
antara orang tua dengan anak, suami dan istri. Untuk menjalin hubungan antara
anak dan orang tua yaitu Pertama,
ciptakanlah kebiasaan atau tradisi dalam membangun kebersamaan. Bisa diterapkan
dengan cara mendongeng sebelum tidur, pergi bersama di akhir pekan, atau pesta
perayaan ulang tahun anggota keluarga. Kalau belum, mualailah dari sekarang.
Kebiasaan akan selalu membuat anak menunggu saat-saat tersebut. Kedua, untuk kedua orangtua yang sama-sama
bekerja, carilah waktu luang, dan ajak anak-anak liburan kesuatu tempat. Bisa
juga hanya dirumah kemudian melakukan kegiatan bersama seperti main atau masak.
Meluangkan waktu untuk anak sama pentingnya dengan memberikan perhatian setiap
saat.
Ketiga, jadikan makan malam sebagai kegiatan wajib bagi
anggota keluarga. Duduk bersama di meja makan bisa lebih bermakna ketimbang
hal-hal lain dan makin mendekatkan semua anggota keluarga. Kalau makan malam
tak memunkinkan, bisa juga diganti dengan sarapan bersama. Di meja makan kita
bisa salin ngobrol, menceritakan pengalaman hari itu, dan sebagainya. Keempat, sesekali, ajak anak membicarakan
hal-hal yang memang penting bagi mereka. Tapi jangan hanya bertanya dengan
pertanyaan "benar" atau "salah". Tanyakan, misalnya, apa
yang mereka inginkan untuk mengisi akhir minggu. Anak pasti akan merasa
dilibatkan dalam pembicaraan. Kelima,
sebaiknya orang tua tidak menganggap remeh pelukan atau sentuhan. Sebuah
pelukan bisa memberi hiburan, memberi anak perasaan berani, sekaligus
menghilangkan kekhawatiran. Terkadang, tepukan atau pelukan di bahu anak lebih
berarti ketimbang seribu kata.
keenam, jangan pernah membiarkan satu hari berlalu tanpa
mengatakan betapa Anda sangat menyayangi anak-anak Anda. Katakan betapa mereka
sangat berarti bagi Anda, dan betapa hidup Anda menjadi lebih kaya dengan
kehadiran mereka. Pendidikan tentang agama juga harus ditanamkan sejak dini di
dalam keluarga, supaya anak mempunyai pegangan hidup yaitu ilmu agama. Anak
yang memiliki ilmu agama yang baik jarang yang menyimpang dibandingkan anak
yang kurang ilmu agamanya. Selain itu hubungan persaudaraan harus kita jalin
dengan baik. Rasa kasih sayang dan saling pengertian harus ditanamkan secara
kuat agar permasalahan-permasalahan terhadap saudara dapat diatasi. Orang tua
juga harus bersikap adil tanpa membeda-bedakannya antara anak yang satu dengan
yang lain
2.Masalah Kenakalan Remaja
Selain
faktor yang memnyebabkan kenakalan remaja seperti faktor lingkungan, teman
bermain dan media massa, keluarga juga faktor yang penting mempengaruhi
pertumbuhan anak, apakah dia menjadi anak yang baik atau menjadi anak yang
nakal atau menyimpang. Masa remaja adalah masa dimana seorang anak ingin
mengetahui segala hal yang belum pernah diketahuinya baik hal tersebut mengarah
ke arah baik atau buruk. Disini peran orang tua sangat dibutuhkan dalam proses
sosialisasi anak.
Keluarga
harus mengontrol dan selalu menasehati anak jika hal yang dilakukan itu salah
atau menyimpang. Tetapi banyak orang tua yang sibuk dengan urusannya atau
pekerjaanya sehingga anak tidak mendapat kasih sayang yang penuh dari orang
tua. Melihat realitas sosial yang ada, banyak remaja yang nakal atau menyimpang
karena orang tuanya yang broken home. Mereka merasa orang tuanya sudah tidak
menyanginya lagi dan anak merasakan tidak mendapat kasih sayang yang utuh dari
orang tuanya. Selain itu anak juga tidak mendapatkan kontrol dari orang tua
sehingga mereka melakukan apa yang mereka inginkan. Hal seperti ini harus
diantisipasi, didalam keluarga. Didalam keluarga antara suami dan istri harus
saling menghargai dan saling menyayangi, sehingga broken home bisa teratasi.
Selain itu orang tua harus selalu mengontrol dan memberikan nasehat, kasih
sayang yang cukup bagi anaknaya sehingga anak tersebut tidak menyimpang.
2. Masalah Keluarga Berencana (KB)
Ada
berbagai sulusi yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kinerja KB yang secara
umum dapat dibedakan menjadi 2 yaitu perbaikan dari sisi manajemen serta
melakukan upaya pendekatan yang lebih serius terhadap masyarakat, baik itu
melalui edukasi, persuasi maupun regulasi dengan tujuan untuk menanamkan konsep
dan kesadaran akan pentingnya keluarga berencana. masyarakat diajarkan bahwa
kualitas lebih penting daripada kuantitas, misalnya dengan memberi contoh
negara yang sukses menahan laju penduduknya seperti jepang dan israel dimana
kedua negara tersebut memiliki sumber daya manusia yang tinggi sehingga
warganya memiliki perekonomian yang maju, bahkan yahudi yang penduduknya
sedikit telah mampu membuktikan diri sebagai pemimpin perusahaan besar seperti
Coca-cola, BBC, Microsoft, Google, Nestle, hingga Nokia.
Selain itu
mitos tentang “banyak anak banyak rejeki” juga mesti dihapus dari benak
masyarakat. Masyarakat terutama orang tua harus diberi pengertian bahwa
kehidupan sekarang tidak sama zaman dulu dimana anak hanya cukup diberi makan
untuk kemudian bekerja dan memberi penghasilan pada keluarga, di zaman sekarang
anak tidak akan mampu memperoleh pekerjaan yang layak jika tidak memperoleh
pendidikan yang cukup, sedangkan pendidikan itu memerlukan biaya, sehingga
secara tidak langsung pendidikan merupakan investasi yang harus menjadi beban
tanggungan orang tua. Jika tidak mampu menanggung beban anak maka anak akan
sulit memperoleh pekerjaan sehingga ketika menganggur akan malah semakin
memperberat tanggungan orangtua.
Untuk
mempermudah pertanggung jawaban program keluarga berencana serta agar program
keluarga berencana dilaksanakan secara serius maka BKKBN sudah seharusnya
menambah personel dan menempatkan orang-orangnya di tiap daerah apakah itu
dalam bentuk team di kecamatan atau individu di tiap desa. Agen tersebulah yang
nantinya bertugas menggiatkan pelaksanaan program keluarga berencana di tiap
daerah dengan melakukan pendekatan dan serta bimbingan yang intensif kepada
warga masyarakat. Evaluasi dari program ini bisa dilakukan dengan pemantauan
pertumbuhan penduduk di masing-masing petugas sehingga evaluasi program mudah
dilakukan dan pertanggung jawaban jelas. Memang banyak pihak yang menentang
tentang keluarga berncana tapi ini adalah cara yang harus ditempuh dalam
mengendalikan laju pertumbuhan penduduk.
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking